Semesta ikut tidak setuju kita berteman

Semestapun tidak setuju kita berteman, Diabukan langit jika kita ingin bertemu, Diramaikan jalan jika kita ingin berlomba, Dihancurkan pavingan hitam jika kita ingin berjalan. Semua yang kita lakukan demi kita berdua maupun kepentingan kelompok, semesta pasti mencari cara untuk menghancurkannya. Karena ketidak setujuan orang saja sampai membuat kita melakukan apa saja agar yang lain ikut tidak setuju. Apalagi semesta yang memiliki kekuatan atas segalanya.

Mari kita beri contoh, agar kamu pun setuju bahwa kita tidak semestinya berteman, bahwa semesta mempunyai hak untuk memisahkan kita. Disaat kita berdua meraih kebahagiaan, atau kesuksesan berlakulah semesta ini. Yang dulu kita menganga sambil menggelengkan kepala melihat pertunjukanmu sekarang kami hanya tidak tahu menahu dan bingung 7 keliling saat kamu menunjukkan bakatmu itu. Penontonpun tidak menunjukkan gerak-gerik yang dulu sama seperti kita, dan Semesta pun tertawa karena tugasnya yang berjalan dengan mulus.

Atau disaat hujan dan gemuruh petir disanding rintik-rintik yang tidak gemas. Sengaja dibuat saat aku tengah di jalan. Kebiasaan memakai helm tidak menutup kaca membuatku tersiksa, seperti merasakan wajahku di paku kecil oleh air hujan ini. Suara petir yang saling bersahutan seperti kamu berada di dalam pertunjukan orkestra yang tiap detiknya mengagetkan.

Atau saat kita seharusnya bertemu di suatu tempat makan, padahal saat itu aku lagi bersedih, sangat bersedih yang seharusnya semesta juga ikut iba melihat kondisiku saat itu. Seharusnya semesta pun tahu kalau saat itu hanya kamu tempat aku menunggu balasan dari cerita-ceritaku. Disaat kita seharusnya bertemu kamu membisiki orang-orang berseragam di malam hari untuk memasang barikade di jalan yang akan aku lalui nanti.

Infinite universes. Kemungkinan ada 100 Semesta dimana aku gagal untuk bertemu denganmu, gagal untuk bermain band bersama dan mendapatkan juara, gagal untuk jalan di hari yang cerah. Tetapi aku yakin ada 1 semesta dimana semuanya itu tidak terjadi dan hariku berjalan dengan lancar.

Tetapi tidak di semesta ini, karena semuanya aku alami, semuanya hancur berantakan, tidak mulus seperti karakteristik kulit yang didambakan seluruh umat manusia. Di semesta ini, rintangan yang diberikan oleh semesta terjadi dan merubah segala rencana yang sudah aku rencanakan. Hanya saja di semesta ini perlakuanku berbeda.

Aku tidak menyerah, cheesy tapi itu kenyataannya. Semua kita alami berdua, walaupun itu tidak lancar. Aku jadi bercerita, aku terpukau melihat keterampilanmu, aku jadi jalan bertemu denganmu walaupun merasakan terapi atau pijatan kasar di mukaku. Ya, percayalah bahwa semua kemungkinan itu sebenarnya terjadi, hanya saja tidak terjadi di semesta yang seperti bajingan ini,

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started