Kim’s Convenience, Serial TV Komedi yang cukup Sedih

Komedi, Sedih. Dua kata yang bertentangan, kira-kira, apa ada ya istilah dua kata berlawanan dalam unsur Bahasa Indonesia? Yah, begitulah. Serial TV yang ayahmu tonton melalui kegiatan illegal itu cukup membuat ayahmu nostalgia akan beberapa pengalaman hidup yang sebenarnya tidak pernah ia rasakan.

Serial TV yang mengangkat kisah keluarga Korea Selatan yang Pindah ke Kanada, Toronto demi mengadu nasib, menceritakan kehidupan mereka akan akulturasi budaya Korea Selatan dengan Budaya Orang Barat. Tidak sepenuhnya akulturasi, tetapi ada beberapa unsur atau entitas khusus yang tetap tertanam dan rasa kekentalan Budaya Korea yang masih bisa dirasakan, mulai dari tutur bahasa/Logat berbicara sampai ke aktivitas kecil macam menyentilkan jari ke kepala, mirip Itachi ke Sasuke.

Ini serial komedi, lucu sekali, ayahmu benar-benar menyarankannya, selain belajar budaya, ayahmu juga setidaknya mendapatkan esensi lucu walaupun tidak bertahan lama, bukan adegan lucu yang membuat ayahmu memberhentikan video dan ketawa lepas sampai lama sembari iklan menunggu di depan layar laptopnya. Tetapi macam ketawa terkekeh selama 3 detik saja, Lucu kok.

Lucu-lucu begitu, Serial ini membuat ayahmu meneteskan air matanya. Betul, menangis. Bukan adegan ayahnya menemukan tumor, atau adegan berantem antar anak perempuan dengan tokoh ayahnya. Tetapi justru, keadaan yang sudah pasti anak rantau, atau setidaknya anak pada umumnya, meninggalkan tempat tinggal orang tuanya, demi meniti karier atau dalam keadaan ini, melanjutkan pendidikan.

Adegan yang biasa saja, namun disertai dengan eksekusi yang sangat meyakinkan penonton untuk merasakan rasa kesedihan dan kehilangan yang dirasakan oleh orang tuanya, bukan rasa bebas atau rasa bersalah yang dirasakan anaknya. Ayahmu dibawa untuk merasakan perasaan orang tua migran dalam menjalani hidup mereka dengan anak-anaknya yang mulai beranjak dewasa dan meninggalkan sarangnya.

Mulai dari Adegan Gereja, Adegan bernyanyi bersama, alur cerita yang dimulai dari perpisahan, kemudian satu keluarga berkumpul menjadi satu demi menyanyikan lagu untuk Tuhan Yesus, sembari mengalahkan tetangga yang sok asik itu, kemudian di pisahkan kembali dengan berita Pindahnya anak paling muda yang mereka miliki.

Disini, ayahmu berfikir, apakah ini yang nenek dan kakekmu rasakan? Mungkin mereka masih punya adiknya ayahmu itu, karena kan ayahmu anak Sulung, tetapi ia berpikir, apa ini tindakan yang benar? Apa memang ini yang seharusnya ia lakukan? Pergi meninggalkan mereka tanpa pernah sama sekali terbersit di kepalanya akan perasaan mereka? Apakah ayahmu ini benar seegois itu?

Atau justru orang tua ayahmu yang terlalu jago menyembunyikan semua hal itu? Dilihat-lihat, ayahmu manipulatif dan tukang bohong, kalau orang tuanya berbohong atau jago menyembunyikan hal, ya wajar-wajar saja.

Yang jelas, ayahmu benar tidak menyangka bahwa ia akan menangis di sebuah Serial TV Komedi, dan tokoh utamanya di putar secara tidak langsung menuju tokoh lainnya, sungguh sebuah serial TV yang bagus.

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started